Hari Sabtu kemarin umat Hindu melaksanakan kegiatan upacara Saraswati dan hari ini melaksanakan Banyupinaruh.
Penerapan berbagai protokol kesehatan itu sebagai upaya untuk mencegah penyebaran virus corona selama kegiatan sembahyang sehingga tidak memunculkan klaster baru, sebab perayaan kali ini berlangsung di tengah pandemi Covid-19.
Hari raya Saraswati bagi umat Hindu sebagai perayaan hari turunnya ilmu pengetahuan yang biasanya digelar dengan sejumlah rangkaian ritual upacara keagamaan dan dilanjutkan Banyupinaruh.
Karena pandemi Covid-19, persembahyangan diselenggarakan secara sederhana, dan kehadiran umat dibatasi dan diatur jaraknya sesuai lokasi yang ada di areal Pura.
Dandim 1626/Bangli Letkol Inf I Gde Putu Suwardana, S.I.P menyampaikan dalam pelaksanaan kegiatan persembahyangan Saraswati dan Banyupinaruh pihaknya sudah memerintahkan jajaranya untuk bersinergi dengan Polri dan Satgas Desa untuk melaksanakan Protokol kesehatan dalam pelaksanaan kegiatan.
Seluruh umat wajib menjalankan Protokol kesehatan seperti pemeriksaan suhu tubuh, mencuci tangan , pakai Masker dan menjaga jarak saat pelaksanaan sembahyang, pungkas Dandim.
Pada kesempatan tersebut Kodim 1626/Bangli juga membagikan Masker kepada masyarakat yang datang ke Lokasi sembahyang Banyupinaruh di Pancoran Solas dan Hotspring Toya Bungkah.
Bangli - Umat Hindu di wilayah Kecamatan Kintamani menerapkan protokol kesehatan secara ketat saat pelaksanaan persembahyangan Hari Raya Saraswati dan Banyupinaruh. Penerapan protokol kesehatan mendapat atensi dari Satgas Operasi penanganan Covid 19 yang terdiri dari TNI, Polri dan Pecalang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar