Dalam kegiatan Banyu Pinaruh ini bertujuan untuk membersihkan diri dari segala kegelapan dan fikirin yg negatif sehingga dg pelaksaanaa banyupinaruh ini dapat mengurangi hal hal yg beraroma negatif “Harapannya kegelapan pikiran yang berada pada tubuh kita bisa hilang dan bisa mendapatkan jalan terbaik mengarungi kehidupan duniawi.
Dalam pelaksanaan perayaan hari Banyu pinaruh Komandan Kodim 1626/Bangli Letkol Inf I Gde Putu Suwardana S.I.P memerintahkan anggota di jajaran yg wilayahnya terdapat obyek spiritual untuk pelaksanaan banyupinaruh unuk bersinergi dengan aparat terkait melaksanakan pemantauan dan pengamanan serta menrapakan Protokol kesehatan 3 M (Menggunkan Masker, Mencuci tangan,Menjaga jarak ) kepada masyarakay yg akan melaksanakan melukat banyu pinaruh guna untuk memutus penyebaran Covid 19.
Dari Pantauan di salah satu tempat yang ramai dikunjungi yaitu PuraTaman Pecampuan Sala yang berlokasi di Banjar Sala Desa Abuan Susut Bangli. pada perayaan Banyu Pinaruh saat ini masyarakat mulai pagi sdh pada berdatangan melukat (melakukan pembersihan diri) ke Taman Pecampuan, Desa Adat Sala, Desa Abuan, Susut Bangli. Sebagaimana diketahui pancoran ini diyakini warga sebagai tempat melukat, menyucikan diri secara jasmani dan rohani, menghilangkan pengaruh-pengaruh buruk, sehingga bisa melebur leteh (kotoran).
“Begitu banyak warga masyarakat yang berdatangan sejak pukul 05.00 Wita. Tingginya angka kunjungan ini memang tidak terlepas dari keistimewaan yang ada di Pura Campuan yaitu pengunjung bisa melakukan semua jenis penglukatan,
Sementara itu Dandim 1626/Bangli Letkol Inf I Gde Putu Suwardana S.I.P , Mengatensi terhadap kegiatan hari raya Umat Hindu. Sepengetahuannya perayaan Banyu Pinaruh bagi Umat Hindu merupakan kegiatan ritual yang bertujuan untuk membersihkan diri. Dengan pelaksanaan Banyu Pinaruh ini diharapakan Umat Hindu termasuk warga Kodim 1626/Bangli dapat membersihkan segala pikiran yang bersifat negatif dan memunculkan pikiran atau energi positif dalam pelaksanaan tugas sehari-hari”,
Bangli-Perayaan Banyu Pinaruh disambut dengan antusias oleh Umat Hindu di Bali, tak terkecuali oleh Umat Hindu Kodim 1626/Bangli, memanfaatkan perayaan tersebut sebagai simbol untuk membersihkan diri secara rohani dan jasmani. Berdasarkan keyakinan Hindu Banyu Pinaruh sendiri berasal dari kata Banyu berarti air dan Pinaruh artinya pangeweruh atau pengetahuan. Secara filosofi bermakna membersihkan atau menyucikan diri dengan air ilmu pengetahuan, karena memang pikiran yang kotor atau kegelapan hanya bisa dibersihkan dengan pengetahuan suci. Perayaan ini dilaksanakan sehari setelah Hari Saraswati yang merupakan perayaan turunnya ilmu pengetahuan, tepatnya pada hari Minggu, Pahing Wuku Sinta. (31/01/2021)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar