Aksi cepat tanggap ditunjukkan Komandan Kodim (Dandim) 1626/Bangli, Letkol Inf Himawan Teddy Laksono, S.I.KOM., M.Han begitu mengetahui nasib malang bocah asal Desa Trunyan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali. Adalah I Gede Agus Wardika alias Gede Kangin, bocah malang yang saban hari harus mengayuh sampan kayu selama 1,5 jam mengarungi Danau Batur untuk sampai sekolahnya.
Hal itu dilakukan Agus Wardika setiap hari saat pergi dan pulang sekolah. Maklum, jarak dari rumah ke sekolah sejauh tiga kilometer. Sampan kayu yang ia gunakan merupakan milik tetangganya yang ia pinjam setiap hari. Ya, Agus Wardika saat ini masih duduk di bangku kelas IV SDN 1 Trunyan.
Mengetahui perjuangan gigih Agus Wardika, Dandim Bangli langsung tergerak turun tangan mengulurkan bantuan. Sore tadi, Kamis 5 September 2019, Dandim yang karib disapa Letkol HTL itu mengunjungi kediaman Agus Wardika. Ia menyerahkan bantuan berupa peralatan persembahyangan dan uang tunai.

Pada pertemuan yang dilangsungkan di Balai Banjar Desa Trunyan itu, Letkol HTL menyerahkan bantuan kepada siswa tak mampu namun berprestasi itu. "Kedatangan saya untuk memberikan bantuan kepada I Gede Agus Wardika yang kesehariannya bersekolah di SDN 1 Trunyan dan setiap pergi dan pulang sekolah menggunakan sampan," kata Letkol HTL, Kamis 5 September 2019.
Ia berharap tali kasih yang diulurkannya dapat swmakin menyulut semangat bocah delapan tahun itu dalam menuntut ilmu. "Saya tergerak memberikan bantuan begitu tahu perjuangan Agus Wardika. Semoga bantuan ini semakin memacunya dalam menuntut ilmu dan menjadi anak yang pintar serta berprestasi," harap Letkol HTL.
Orangtua Agus Wardika, I Putu Wardana terharu atas perhatian Dandim Bangli terhadap perjuangan anaknya. "Saya mengucapkan terima kasih banyak atas perhatian dan bantuan dari Bapak Dandim 1626/Bangli kepada anak saya. Ini menjadi penyemangat saya dan istri untuk mendukung anak kami supaya lebih tekun belajar dan bersekolah agar menjadi anak yang pintar dan berprestasi," katanya.
Selain menyerahkan bantuan kepada Agus Wardika, Dandim juga sekaligus menyerap aspirasi dan keperluan warga Desa Trunyan. Babinsa Desa Trunyan, Sertu I Wayan Asli melaporkan kesulitan yang dialami masyarakat Desa Trunyan. Salah satunya adalah sering mengalami luapan air Danau Batur yang mengabrasi areal perkebunan dan pemukiman masyarakat.
"Sejak tahun 2017 pemerintah telah berencana akan membuat tanggul penahan abrasi air Danau Batur di Desa Trunyan. Begitu juga pada saat Pilleg kemarin, wacana itu gencar dijanjikan oleh caleg-caleg yang ikut mencalonkan diri baik di tingkat provinsi maupun kabupaten. Namun sampai saat ini belum juga terwujud," jelas Sertu I Wayan Asli.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar