
Dandim yang belum genap satu bulan berdinas di Bangli ini mendapat penjelasan tentang rangkaian kegiatan ngaben massal dari Ketua Panitia yang Juga Bendesa Adat AA Oka Winaya.
Dalam tradisi masyarakat Hindu, khususnya di Bali, Ngaben merupakan kegiatan yang wajib dilakukan oleh setiap masyarakat tatkala untuk menyucikan roh kerabat, atau keluarga yang meninggal dengan cara dibakar. Namun ada juga upacara Ngaben di beberapa daerah di Bali yang tanpa pembakaran mayat, paparnya.
Dan secara garis besar, Ngaben adalah untuk memproses kembalinya Panca Mahabhuta di alam besar ini dan mengantarkan Atma atau roh ke alam pitra. Upacara Ngaben dengan segala proses menghabiskan begitu banyak biaya dan tenaga. Oleh sebab itu, Ngaben Masal yang saat ini marak dilakukan dipandang sebagai alternatif untuk lebih mengirit biaya, katanya.
Mendengar pemaparan ketua panitia Dandim sangat menghormati budaya dan acara keagamaan pada kegiatan Ngaben Masal yang dilakukan oleh masyarakat Bangli. Seperti yang dilakukan oleh masyarakat Desa Pekraman Susut , Bangli saat ini. Disamping untuk melaksanakan efesiensi waktu dan mengirit biaya juga sejalan warisan luhur budaya yakni membangun dengan mengedepankan semangat kebersamaan dan semangat gotong-royong dalam rangka mewujudkan masyarakat yang Sejahtera. Untuk itu, kami dari Kodim akan selalu mendukung kegiatan yang mengedepankan kebersamaan dan gotong-royong dari masyarakat, kata Dandim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar